Perhatikanlah wahai kaulamuda, marak sekali kita jumpai perseteruan dan pergolakan antar Bangsa, Agama, Social, Politik dan pergolakan antar orgaanisasi kelompokpun kerap kita jumpai. Ini menjadi persoalan dan tanda Tanya besar apabila hanya dibungkam begitu saja, sebaiknya kita melakukan tali erat silaturrahmi (akhuwah islamiah) terhadap sesama taNpa pandang kelas, suku, ras dan kelompoknya.
Persoalannya, dalam perseteruan
tersebut membawa nama harum simbolis anutan antar ummat tersebut menjadi
amoralis, ditopang oleh ego masing-masing individu yang kemudian mencoba
merongrong nilai normalis bangsa itu sendiri. Dari sinilah rasa solidaritas
atau rasa saling berbagi kebaikan antar saudara sudah kelam bagai ditiup angin
dan ditelan bumi.
Ibnu Kholdun (Al-Kitab) Tafsir berkata,
“tidak akan pernah sesat orang yang selalu menjaga solidaritasnya” hal senada juga diungkapkan oleh tokoh
sosiologi bahwa “solidaritas memperkuat terbagunnya pondasi Bangsa dan Negara (Soejono
Soekanto)
Dalam islam juga menekankan pada
kita sebagai hamba Allah untuk tidak bercerai berai, yakni harus selalu bersatu
padu, karena sesungguhnya diantara kalian itu adalah saudara. Jelas kata
solidaritas merangsang atau menstimulus
kita sebagai mahluk sosial, kelompok, maupun Bangsa menjadi lebih baik
dan konsisten pada lambang Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar