Total Tayangan Halaman

Total Tayangan Halaman

Total Tayangan Halaman

Rabu, 18 Juni 2014

Menyikapi aksi tauran pelajar



                Seperti yang diketahui pada saat ini semakin marak dilakukannya aksi tauran antar pelajar. Tidak sungkan-sungkan aksi tauran ini merenggut nyawa yang sangat bernilai harganya, tidak hanya ditingkat sekolah menengah ke atas (SMA) tapi, pelajar sekolah menengah pertama (SMP) juga ikut menggelar aksi yang sangat merugikan tersebut. Biasanya, tauran ini dilakukan karena permasalahan pribadi yang akhirnya memicu terjadinya bentrok antar pelajar.
                Para pelajar ini masih banyak yang belum mengerti dampak dari apa yang akan terjadi apabila mereka melakukan aksi anarkis yang tidak hanya mencoreng nama baik sekolaah mereka, namun juga merusak fasilitas-fasilitas masyarakat.
                Aksi tauran pelajar seakan tidak ada hentinya. Jika hal tersebut masih saja dibiarkan begitu saja, maka tidak menutup kemungkinan mereka akan menyimpulkan bahwasanya “tawuranlah yang bisa menyelesaikan permasalahan mereka”.  Bisa saja nantinya bukan buku dan alat-alat sekolah yang akan dibawa ke sekolah, melaainkan senjata tajam yang nantinya akan dijadikan alat untuk menulis luka dan dendam yang tiada akhir,  jika kebiasaan tauran antar pelajar ini masih terus dibiarkan. Dan ini akan menjadi virus yang tergolong cepat penularannya dari satu pelajar ke pelajar yang lain dan dari satu sekolah ke sekolah yang lain.
                Lalu, dimana peran mahasiswa dalam menyikapi masalah tauran ini ?. Maka, sebagai mahasiswa yang menyandang  tri fungsi mahasiswa  yang diantaranya adalah social control, maka sudah seharusnya ada tindakan paling tidak sumbangan solusi terkait dengan tindakan amoral para putra bangsa ini, apalagi mahasiswa adalah kakak-kakak dari adik-adik siswa ini.
                Jadi, perlulah kita sebagai mahasiswa untuk saling mengingatkan kepada adik siswa kita untuk tidak melakukan hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Dan juga memberikan peringatan bahwasanya dalam menyelesaikan masalah bukan memakai otot, tapi otak. Dan bukan juga dengan kekerasan, tapi dengan kekerabatan. Stop tauran,….! stop kekerasan,….! Mari wujudkan Indonesia yang tentram dan damai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar